Hari ini saya keliling nyari tempat service HP buat ganti touchscreen HP saya yang pecah sehingga sebagian layar tak bisa merespon sentuhan jari-jari saya yang lentik..
Tempat service yang pernah mbetulin HP saya beberapa bulan-tahun lalu ternyata tutup, sepertinya sudah pindah.
Tapi memang saya gak niat ke situ sih awalnya. Hanya, karena sudah ditolak oleh satu tempat service HP, saya terpaksa ke situ.
Setelah tau tutup, akhirnya saya tanya ke tempat service lain, dan sama saja, mereka gak mau terima karena katanya gak bisa.
Saya bingung, kalau ada yang jual; harusnya bisa dong ganti touchscreen-nya doang.
Tapi ternyata tidak semudah itu ferguso!

Nonton-nonton di YouTube dan baca-baca komentarnya; ternyata mengganti touchscreen-nya saja dengan terlebih dahulu memisahkan dengan LCD-nya, itu sulit sekali.
Walaupun di mata saya yang bukan teknisi; prosesnya biasa saja.
Hanya butuh pemanas/ heater untuk melelehkan lem, lalu perlahan memisahkan dua panel.
Tapi saya percaya bahwa resikonya tergolong tinggi. Kemungkinan suksesnya fifty-fifty.
So, saya maklum kalau dua tempat service HP yang terlihat cukup kredibel tsb gak mau nerima.
Akhirnya saya keliling lagi nyari tempat service HP kecil-kecilan. Saya cukup yakin yang mau terima resiko beginian itu tempat service kecil, hahaha.
Eh, malah pas ketemu beberapa tempat service HP; hati saya kurang sreg.
Saya udah keburu pesimis bakal ada mau tempat service handphone yang mau nerima job ini.
Pertanyaannya; kenapa saya gak beli panel Touchscreen yang sudah satu set dengan LCD-nya?
Gini, dulu waktu saya ganti layar Samsung Galaxy Grand 2 yang harga panelnya saya beli 225 ribuan, tambah biaya service 50-100 ribuan, ternyata gak sampai sebulan HP itu layarnya error lagi.
Mulai dari tampilan kebalik vertikal, lalu perlahan mati.
Dari situ saya ambil kesimpulan bahwa panel yang dijual di toko online itu kurang bagus. Tentu saja ini kesimpulan yang terlalu buru-buru.
Saya tanyakan berapa biaya ganti layar di tempat service HP yang menolak; 450 ribu. Wow. Dan ketika saya enggan, dia tawarkan versi yang lebih murah dengan biaya totalnya 350 ribu. Cukup fair sih…
Tetap saja, ketika ada yang jual panel touchscreen harga 50 ribuan, ya naluri misqueen saya akan pilih yang murah.
Tambah; saya lebih percaya LCD bawaan pabrik dibanding spare-part gara-gara dulu pernah kecewa. Saya pengen ganti yang rusaknya saja.
Nah, saya menulis ini biar kalian yang pengen beli panel touchscreen mending tanya2 dulu ke tempat servicenya, mau gak nerima job ini.
Di YouTube, mereka yang menerima job ganti panel touchscreen-nya saja, terlihat gak begitu terbebani, fun-fun aja. Walau soal hasil memang terlihat kurang memuaskan.
Rencana saya sekarang; beli obeng HP, dan akan saya bongkar sendiri. 😀
Niatnya gak akan saya ganti, melainkan saya tumpuk saja panel touchscreen ini di atas layar asli, dan biarkan seperti itu.
Tujuan utama saya adalah mindahin data di HP saya yang rusak, lalu berikutnya entah gimana ngikut kondisi aja.
Dan, untuk memindahkan data, saya hanya butuh membuka kunci POLA HP. Rusaknya touchscreen hanya 1/4 di bagian bawah HP.
UPDATE: Solusi lebih mudah dari masalah pecah layar tapi masih hidup dan ada tampilannya namun touchscreen rusak adalah dengan cara; PAKAI MOUSE aja.. Duh gampang banget solusinya cuy.