Dalam salah satu video diskusi bersama Habib Ja’far, Drs. Fahruddin Faiz M. Ag mengatakan berikut ini:

“Sering saya bilang, kuncinya orang hidup itu dua; tahu diri dan tahu batas. Tahu diri itu tadi, ngerti aku ada di mana posisinya, tujuan hidupku apa, itu bagian dari tahu diri, besok mau apa, dan lain sebagainya.”

“Yang kedua tahu batas. Jadi, tahu batas itu, kita bisa mengendalikan keinginan-keinginan kita, kita bisa mengontrol diri kita sepenuhnya, itu bagi saya tahu batas. Banyak kegelisahan kita hari ini justru sebabnya adalah, kita lupa batas kita. Tidak tahu entah itu terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jadi kalau ingin bahagia, bagi saya ya kuncinya dua tadi, tahu diri dan tahu batas.”

…………….

Mengenali diri dan tau batas diri. Terdengar simpel tapi sering sekali kita tidak sadar tergelincir karena keinginan yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan kondisi kita saat ini, akhirnya hidupnya sengsara.

Saya pernah dengar satu perkataan bijak; jangan menginginkan sesuatu yang kita belum mampu mendapatkannya.

Misal, ingin punya rumah mewah, sedangkan penghasilan masih 10 juta per bulan, tabungan cuma 30 juta. Masih perlu berapa tahun lagi hingga bisa punya rumah mewah?

Ingin mobil BMW seri-5 terbaru, tapi gaji masih UMR Jogja. Itu tidak realistis, keinginan yang tidak semestinya dinginkan.

Inginkanlah yang kita masih mampu untuk meraihnya dengan cukup mudah. Maka hidup akan nikmat..

Misal, punya tabungan 30 juta, ah “saya ingin punya motor matic baru,” nah ini masih mudah untuk meraihnya.

Atau yang sedikit keluar, punya tabungan 50 juta, “ah saya ingin punya mobil, bekas tidak apa-apa yang penting masih layak.” Lalu dia nabung lagi beberapa bulan, lalu beli Avanza tahun 2012 harga 100 juta rupiah, misalnya.

Sebenarnya ini mirip dengan syarat menentukan goal yaitu SMART, salah satu di dalamnya adalah Achievable alias memungkinkan untuk diraih, bukan tidak mungkin.

Kalau kita tidak mengenali diri sendiri dan tidak tau batas diri, maka keinginan-keinginan yang ada akan menjadi senjata makan tuan, membuat diri merasa bahwa keinginan kita tidak kunjung terkabul, lalu sedih dan stress setiap hari, tidak bisa bahagia.

Karena bahagia itu adalah kondisi saat ini yang kita syukuri dan nikmati. Bukan nanti akan bahagia, tapi saat ini, sekarang, right now!

Itu hanya contoh kecil dari pembahasan yang sebenarnya bisa sangat luas dari “Tahu Diri dan Tahu Batas” ini.

Kunci Hidup Bahagia : Tahu Diri dan Tahu Batas
Tagged on:     

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

[+] Kaskus Emoticons