Kita tu semacam dijajah dengan paham materialisme gak sih?!
Dijajah dengan kata dasar jajah menurut KBBI bisa berarti dikuasai, ditindas, atau disusahkan.
Nah, sekarang itu kalau dipikir2 lagi, kita seperti sedang dijajah oleh paham yang mendewakan uang dan harta benda. Kita sekarang disusahkan dengan sifat materialis.
Kok bisa?
Kadang saya ingin menyalahkan orang-orang yang hobinya pamer harta di sosmed. Sebut saja YouTuber2, Selebgram, dan mungkin artis-artis.
Memang pamer harta itu bisa menjadi motivasi buat yang nonton.
Tapi buat apa motivasinya? Yes, buat cari uang biar kaya juga.
Sebenernya gak salah kalau berusaha untuk menjadi kaya. Yang salah itu ketika kita menjadi materialis dengan arti orang yang mementingkan benda semata termasuk uang dan harta.
Lalu kenapa saya bilang bahwa sifat materialis atau paham materialisme ini sedang menjajah kita?
Ya sebenarnya bukan kita semua. Tapi saya dan banyak orang lainnya.
Sekarang tuh udah semakin banyak loh orang yang gak peduli lagi dengan salah dan benar. Pokoknya yang penting duit, duit, dan duit.
Kita tiap hari seperti dikejar dan dituntut untuk cari duit, duit, dan duit.
Lalu buat apa duitnya? Buat beli barang-barang impian, buat pamer, buat foya-foya.
Kek gak penting banget gak sih?!
Bahkan kita pamer atau nunjukin bahwa kita sukses punya duit banyak itu biasanya ke orang-orang yang gak kita sukai.
Dengan adanya tuntutan harus berduit ini akhirnya ya hidup kita bakal susah setiap harinya.
Gak bisa lagi buat nyantai untuk berdiskusi tentang hakikat kehidupan yang sebenarnya, gak sempat lagi buat pelan-pelan dalam beribadah, kumpul dengan saudara, tetangga, pokoknya semua yang bukan soal uang jadi dirasa gak penting.
Kita juga jadi berkiblat pada uang.
Mengapresiasi orang lain dari uangnya.
Dan bisa merendahkan orang lain juga dari uangnya.
Well, faktanya tidak seburuk itu.
Tapi hanya saya saja yang berpikiran seperti dikejar-kejar untuk harus kaya dan berduit banyak.
Saya tidak bisa cerita kenapa.
Tapi ya begitulah adanya saat ini.
Bahkan saya dengan sengaja memutuskan bahwa saya mulai sekarang mau fokus berpikir tentang uang saja.
Tentu saya masih tetap beribadah rutin sebaik yang saya bisa. Tapi tujuan saya itulah yang membedakan.
Saya menunda semua demi bisa memiliki uang melimpah. Hanya karena satu hal yang saya tidak bisa cerita saat ini.
Cara hidup yang sangat gak asyik.
Saya bersyukur sebenernya, karena ternyata lingkaran teman saya saat ini yang di tempat baru, hampir tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda sifat materialis.
Alhamdulillah…
Dunia kita saat ini tidak seburuk itu kok. Masih baik-baik saja….
Ya memang kalau kita buka Instagram, YouTube, Facebook, apalagi TikTok, banyak banyak konten-konten yang bikin kita merasa bahwa dunia ini udah kek apalah, mau kiamat.
Tapi dalam keseharian, saya pikir kondisinya jauh berbeda.
Yang penting cukup aja.. Walaupun kalau pas lagi kumpul2 bakal muncul juga sih kecemburuan sosialnya. Tapi setidaknya gak sering, paling ya beberapa kali dalam setahun aja ya kan.
Well, let’s get rich because I am getting bored by being poor.
Gak miskin juga sih, cuma ya gak kaya aja. wkwk.
Tulisan macam apa ini, mengkritik tapi malah mengajak juga.