Twitter Sebagai Media PembelajaranWell, judulnya agak sedikit formal, ga sesuai dengan kepribadian saya yang cenderung bebas. Saya ingatkan, artikel ini ga cocok digunakan untuk sumber referensi makalah. Jadi, jangan digunain untuk tugas sekolah ya adik-adik :)

Jadi gini, beberapa bulan yang lalu, saya mencoba membuka kembali Akun Twitter personal saya. Yah, meski ga banyak following apalagi follower, tapi saya suka sekali dengan akun tsb, dikarenakan akun tersebut sudah saya buat dari tahun 2009, kelas 2 SMA kalo ga salah. Setelah akun tsb, ada beberapa akun twitter yang saya buat untuk tujuan website semata.

Nah, di lain waktu, saya menemukan ulasan tentang Twitter sebagai media belajar oleh Pak Yodhia Antariksa, kalau Anda suka dunia management saya yakin Anda tau tentang beliau. Beliau menuliskan beberapa akun twitter yang menurut beliau bagus dan penuh inspirasi, akhirnya aku follow saja. Dan, ternyata memang twit-twit yang keluar dari tuts pemilik akun twitter tsb sangat menginspirasi.

Kultwit, yup, itulah bahasa untuk Kuliah Twitter, memberikan beberapa pembelajaran bersambung melalui twitter. Kultwit mudah diakses bagi kebanyakan orang melalui handphone, smartphone, tablet, atau komputer. Tentu bisa dibaca dari berbagai tempat, asalkan tidak saat mengendarai saja ya :D

Bagaimana menggunakan twitter sebagai media belajar?

Caranya sangat mudah, follow akun twitter motivator seperti Mario Teguh (Twitter.com/MTLovenHoney), atau Aidil Akbar, atau Ippho Sentosa, dan lain-lain. Bisa juga follow orang-orang sukses seperti Santiago S. Uno. Ingat, memang ilmu yang didapat dari Kultwit sangat terbatas dan bisa terjadi kesalahpahaman, tapi daripada Twitter hanya dipakai sebagai media curhat atau ngebacot, alangkah baiknya jika kita gunakan juga sebagai media belajar. Selain plog karena curhat, fun karena ngebacot, tapi juga smart karena menyimak kultwit.

Dengan ini, Insya Allah, Twitter akan menjadi media yang bermanfaat untuk kita. Tapi, tetap dahulukan untuk membaca BUKU, atau BUKU elektronik, jadi apa? BUKU. Artikel dan opini jadikan sebagai tambahan informasi saja. Internet itu membuat kita tambah bodoh, ga percaya? Saya buktinya.

Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Tagged on:         

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

[+] Kaskus Emoticons