Menonton film “Sound of Freedom” yang bercerita tentang penyelamatan oleh mantan Federal Agent pada anak-anak yang diculik, membuat saya seperti tertampar.
Memang, saya sudah sering membahas bahwa kita itu biasanya akan merasa sangat bahagia setelah membantu orang lain, namun kasus pada film ini merupakan kasus berat yang sampai detik ini masih terjadi.
Utamanya memang di luar negeri, misal USA, Russia, juga beberapa negara lainnya.
“Konsumen” terbesar anak-anak ternyata adalah Amerika Serikat.
Tidak heran, karena penduduk Amerika itu jumlahnya banyak sekali dan banyak dari mereka mungkin terdidik dengan sejarah perbudakan kelam di sana pada kulit hitam.
Sedikit out of topic, Islam sering sekali dianggap non-muslim pro perbudakan, menurut saya lucu sekali.
Justru Islam itu datang kemudian mengajarkan pada pengikutnya untuk memerdekakan budak. Budaya perbudakan itu merajalela sebelum Islam datang. Hukum-hukum Islam tentang perbudakaan itu adalah untuk memandu budaya di sana saat itu.
Sedangkan di Amerika, perbudakan itu masih ada hingga akhir 1800an Masehi.
Amerika mayoritas agamanya apa?
Nah, anak-anak yang dijual ke orang-orang Amerika ini mayoritas adalah untuk menjadi budak sex.
Anak-anak umur 6 tahun pun dikonsumsi sebagai alat pemuas seks.
Sedangkan mereka menghina Islam karena menganggap bahwa Nabi Muhammad menikahi gadis di bawah umur. Padahal justru itu jauh lebih mulia karena tentu perlu memperhatikan konteks di Arab saat itu bagaimana. Umurnya 2x lipat dari yang orang2 jahat yang mengonsumsi anak2 di Amerika.
Okay enough, back to the topic.
Di Amerika emang banyak orang-orang bajingannya.
Serial killer ada banyak sekali di USA. Cult-cult yang masih diikuti. dsb..
Tapi di Amerika juga banyak orang pinter2, yang amazing-amazing..
Ya begitulah kehidupan..
Ada orang yang baik, ada juga yang buruk.
Nah, dari film ini, saya jadi termotivasi sekali untuk lebih peduli.
Di Indonesia penculikan ataupun perkosaan bahkan beberapa kali viral berita perbudakan karyawan ternyata ya ada juga di Indonesia.
Sempat juga waktu itu viral prostitusi di bawah umur di apartemen di Jakarta.
Jelas sekali, orang Indonesia juga banyak bajingannya.
Udah gak sedikit kita dengar berita tentang pelaku yang menyodomi puluhan anak-anak. Ada yang melakukan pencabulan dan sex pada remaja-remaja di bawah umur, bahkan yang merupakan murid atau santrinya.
Ya jelas lah, banyak bajingan di negeri kita.
Karena itu, sebenernya kita juga perlu untuk lebih effort untuk menjadikan dunia di sekitar kita menjadi lebih baik.
Kita perlu lebih peduli dan lebih memikirkan kondisi-kondisi di negeri kita. Masih banyak masalah serius.
Untungnya jumlah orang baiknya merupakan mayoritas di negeri ini.
Kita masih mementingkan moral dan prinsip dalam menjalani kehidupan, bukan uang semata.
Tapi masih banyak yang gak peduli soal itu.
Begal, koruptor, dan orang-orang yang memanfaatkan kesulitan untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri.
Kemiskinan juga masih menjadi masalah serius di negeri kita. Pendidikan. Moralitas.
Masalah-masalah dimana kita bisa mengambil andil untuk melakukan usaha mengatasi masalah tersebut.
Jadilah pihak yang ikut andil dalam memberi manfaat bagi orang sekitar kita.
Dengan cara apapun yang bisa dilakukan sesuai kemampuan masing-masing.
Saya ngantuk sekali… bersambung…