Cara Hidup MUDAH Menurut Gus Baha

Manusia itu ada kelas-kelasnya.

Kelasnya kita-kita ini, ya gak usah mikir berat-berat, yang penting; gak lakuin hal yang berdosa.

Apapun aktivitasnya, selagi tidak berdosa, itu termasuk dalam usaha menghindari dosa, jadi ya termasuk dalam bentuk ibadah.

Misalnya tidur, ngopi, midang (duduk santai depan rumah), bahkan nonton TV.

Tentu banyak aktivitas yang lebih baik, misalnya ngaji kitab, ngaji Al-Qur’an, mencari nafkah, dll… Tapi Gus Baha paham betul bagaimana kualitas manusia di kelas seperti kita-kita ini.

Saya, however, adalah salah satu orang yang ruwet.

Kebanyakan mikir dan kebanyakan menyangsikan lagi pikiran saya.

Saya sering berpikir bahwa saya harus menjadi seperti inilah itulah…

Yang akhirnya membebani pikiran saya lalu malah stres sendiri.

Saya sering sekali merasa bahwa saya harus melakukan banyak hal untuk mengabdi pada Agama ini.

Padahal, lah gue siapa ya kan..

Ngapain susah-susah mikir itu, mending menikmati semua yang sudah diberikan oleh Allah di dunia ini.

Masih bisa sholat dan bersyukur aja itu udah karunia yang luar biasa. Tapi kita sering terlalu berpikir kejauhan..

Apalagi saya yang punya ambisi macem-macem.

Haduuuh ribet!!!

Hidup saya terlalu ribet. Hasil dari pikiran sendiri.

Kalau mau dirunut, sebenarnya saya mulai sering mikir itu sejak SD.

Saya gak tau apa penyebab asalnya, yang jelas saya akhirnya punya banyak sekali pikiran-pikiran yang seharusnya tidak saya pikirkan.

Saya terlalu membebani diri sendiri…

Alhamdulillah Gus Baha tiba-tiba hadir di hidup saya sejak sekitar 6 tahun lalu..

Saya bahkan pernah nangis haru ketika mendengar salah satu ngaji Gus Baha yang ibarat kata; tahu betul gimana kondisi saya sekarang.

Jangan salah, Gus Baha itu ahli Fiqh, jadi ya walaupun seakan bikin gampang beragama, sebenarnya landasan Gus Baha itu tegas yakni Jangan lakukan dosa sekecil apapun.

Sering dibahas itu misalnya merokok, dengerin musik, nonton dangdut, dsb…

Tapi Gus Baha juga tahu betul kualitas Ummat Rasulullah di zaman akhir ini…

Karena itulah Gus Baha selalu menekankan hal-hal yang bikin Ummat Nabi Muhammad bisa merasa bersyukur dan happy-happy aja hidup di dunia ini walaupun banyak masalah dan hanya melakukan hal biasa saja.

Kufur nikmat itu dosa besar sekali… Dan saya juga sering merasa bahwa saya seharusnya tidak beginilah begitulah, sehingga saya sering lupa untuk mensyukuri kondisi saya saat ini.

Sekarang, saya ingin hidup saya simpel penuh syukur dan happy happy aja…

Jujur saya sering mikir kenapa sih harus banyak sekali aturan.

Misal harus menjalin silaturahim, harus begini, harus begitu.. Jujur saya sering depresi gara-gara itu.

Apalagi dengerin ustadz2 yang sering mengancam orang-orang yang memutus silaturahim.

Ya gimana ya, ada kondisi-kondisi yang bikin saya gak mau ketemu orang. Lagian saya masih sering ketemu orang, bukan yang tiba-tiba memutus.

Hubungan saya dengan keluarga dan saudara besar baik-baik saja. Gak ada yang bertengkar… Paling ke temen aja yang saya seakan menjauh.

Alhamdulillah Gus Baha juga beberapa kali menenangkan orang-orang kayak saya ini. Ya ada jenis2 manusia yang memang malu dan susah ketemu orang, bahkan untuk sowan ke gurunya.

Ditambah Gus Baha sering membahas soal etika berkunjung ke rumah orang lain dan Kyai… Semakin tenang lah saya…

Mengikuti cara hidupnya Gus Baha, bikin beragama justru malah semakin mudah, simpel, dan happy-happy aja..

Justru semakin bersyukur dan semakin cinta pada Agama, Rasul, dan Sang Pencipta.

Islam itu mudah… Begitu Gus Baha selalu mengingatkan kita..

Jangan sampai hal-hal dalam agama ini justru menyulitkan hidup kita, jangan sampai justru membuat kita tidak nyaman untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Ada cerita, bahwa seorang Ustadz dimasukkan ke neraka gara-gara suka berdakwah yang bikin Ummat Islam putus asa.

Padahal Rahmat Allah sangatlah luas!!!

Tetaplah kita memiliki harapan bahwa kita akan diampuni seluruh dosanya, dan ditempatkan di tempat terbaikNya, walaupun kita banyak melakukan kesalahan. Karena masuk surga itu bukan karena amalan kita, melainkan karena Rahmatullah…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

[+] Kaskus Emoticons