3 Step menuju Financial Freedom – Dasar
Kalau kita pelajari bagaimana seseorang bisa mencapai financial freedom, biasanya mereka mengikuti 3 langkah berikut;
- Memiliki income untuk mengcover biaya kebutuhan hidup.
- Menaikkan income agar uang bisa tersisa setelah dipakai untuk kebutuhan bulanan (surplus).
- Menggunakan uang yang sudah terkumpul untuk membangun PASSIVE INCOME!
Ya sesimpel itu…
Kelihatannya.
Tapi tentu akan banyak masalah yang bisa muncul tiba-tiba dan berbagai rintangan yang harus kita lalui agar bisa sukses mencapai tujuan di bidang financial.
Namun pada dasarnya memang sesimpel 3 langkah di atas.
Cari uang, cari uang lebih banyak, lalu membangun bisnis atau sumber pendapatan pasif yakni kita bisa tetap mendapatkan uang meski kita tidur, untuk jangka waktu tertentu.
Financial freedom mungkin mudahnya diartikan; kita tetap mendapatkan uang meskipun kita sedang tidak bisa atau tidak ingin bekerja. Sedangkan yang belum mencapai kebebasan financial, maka mereka harus terus bekerja untuk mendapatkan pendapatan.
Apa anda setuju?
Nah ketika kita masuk ke detail, tentu akan sangat banyak sekali bahasan pilihan-pilihan, alternatif, langkah teknis, dan strategi untuk melakukan 3 step di atas.
Mau kerja sebagai apa, bagaimana cara meningkatkan pendapatan, bagaimana cara berhemat dan menabung uang untuk lalu kemudian dipakai sebagai modal membangun bisnis.
Untuk 2 step awal tidak usah kita bahas sekarang, untuk step ketiga; apa saja passive income yang bisa kita bangun?
Beberapa contoh yang mungkin saya suka antara lain;
- Stock dan mutual fund.
- Property rent (old style)
- Online business automated (my favorite)
- Social media
- Blog
- Youtube Channel
- Affiliate
- Digital product
Bisnis online itu memang bisa masuk ke passive income, TAPI hanya untuk sementara waktu.
YouTuber dengan konten ribuan, bisa tiba-tiba sepi kalau algoritma sudah tidak ngangkat channelnya.
Influencer dengan jutaan pengikut, bisa tiba2 ditinggalkan fansnya.
Dan seterusnya..
Tapi begitu juga dengan passive income jenis konvensional, semua bisa dipengaruhi dan ditentukan oleh banyak faktor eksternal.
Sewa kost bisa tiba-tiba gak laku ketika kampus diliburkan seperti waktu 2020 lalu.
Stock dan mutual fund juga bisa gak dapat apa-apa bahkan rugi kalau ekonomi dunia memburuk.
Jadi, financial freedom, menurut yang saya tangkap; itu hanya untuk sementara waktu.
Tapi ya tidak masalah karena seperti dikatakan di atas; financial freedom memungkinkan kita tidak bekerja SESAAT dan tetap mendapatkan pendapatan, bukan tidak bekerja selamanya.
Ah, sepertinya banyak kalimat yang miss tapi tak apalah… Ini sebagai catatan personal saja.