Sempat nonton sebentar beberapa tahun yang lalu, tapi saya ga begitu suka dengan gaya filmnya, jadi hanya sepintas beberapa menit saja di tv. Sampai sekitar 1 bulan yang lalu saya mendapatkan lagi secara tidak terlalu sengaja film ini ada di hard disk saya.
Saya percaya semua film memiliki makna dan pelajaran yang bisa kita ambil karena apapun bisa kita jadikan pelajaran. Termasuk film “Radit dan Jani”.
Singkat saja, pelajaran penting yang bisa kita ambil dari film ini:
– Uang memang tidak lantas membuat orang bahagia, namun tidak ada uang akan memicu ketidakbahagiaan.
– Anda (cowok) memang bisa bertahan dengan kondisi di batas terbawah, namun bagaimana istri Anda? Anak Anda?
– Gaya preman tidak disukai banyak orang, susah cari kerjaan.
– Gengsi sangat berbeda dengan harga diri.
– Kalau kita cinta terhadap istri kita, jangan biarkan keluarga dalam kondisi miskin karena tidak ada yang enak menjadi miskin.
– Suami itu penanggungjawab keluarga, istri ga makan itu sebuah kesalahan besar suami.
– Jangan menghalalkan sesuatu yang bukan hak kita, coba renungkan, “Bagaimana jika Anda menemukan uang seratus ribu atau bahkan satu juta di jalan, apa yang akan Anda lakukan?” itu tidak sengaja, apalagi yang sengaja mengambil kepunyaan orang lain, hak orang lain?!
– Kerja!!, cari duit!!, kaya!! itu penting.
– Jangan menggunakan obat terlarang, JANGAN PERNAH MENCOBA!! karena akan sangat susah untuk menghilangkan atau berhenti.
– Pakaian kita adalah siapa kita, kita ga bisa nglarang orang untuk ‘judge book by its cover’. So, berpakaianlah yang disukai orang lain, atau paling tidak, tidak dibenci orang lain.
– Urusan jodoh orang tua sangat berpengaruh, itulah (salah satu) kenapa dalam Islam mempelai wanita harus ada wali untuk sah menikah.
– Modal cinta doang? GA CUKUP!! kecuali Anda mau membiarkan keluarga Anda kemsikinan, kelaparan!!
Masih banyak lagi yang bisa kita jadikan bahan pelajaran dari film ini, poin-poin di atas hanyalah sebagian dari cara pandang saya. Oh iya kelupaan, film ini film khusus BUKAN untuk anak kecil!!!
